Apa Itu Maulid Nabi Muhammad? Ini Sejarah hingga Tujuannya
Baca artikel detik hikmah, "Apa Itu Maulid Nabi Muhammad? Ini Sejarah hingga Tujuannya"
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan yang dirayakan umat Islam setiap 12 Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Peringatan ini merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah pada tahun gajah, tepatnya tahun 570 Masehi. Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diisi dengan berbagai acara keagamaan, seperti pembacaan sholawat, ceramah, dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk mengenang kelahiran serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Di Indonesia, maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tradisi besar yang dirayakan dengan penuh kemeriahan di berbagai daerah. Selain mempererat tali persaudaraan antar umat, maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Tujuan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di antaranya mengenalkan anak keturunan kepada Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan rasa cinta kepada Beliau, mencontoh dan meneladani akhlak Rasulullah SAW, serta bersemangat dalam menjalankan serta menyebarkan ajaran Islam yang telah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW terutama salat wajib dan puasa.
Makna Maulid Nabi Muhammad SAW :
Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa makna penting dari peringatan Maulid Nabi:
Meneladani Akhlak Nabi Muhammad
Salah satu tujuan utama peringatan Maulid Nabi adalah untuk mengingatkan umat Muslim akan pentingnya meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad. Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang memiliki sifat-sifat luhur seperti sabar, jujur, amanah, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Akhlak beliau ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam berhubungan dengan sesama manusia maupun dalam beribadah kepada Allah.
Meneladani akhlak Nabi bukan hanya dalam hal ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Nabi Muhammad memberikan contoh bagaimana seorang Muslim harus berperilaku dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga peringatan Maulid Nabi menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas akhlak.
2. Menguatkan Rasa Cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi juga memiliki makna memperkuat kecintaan umat Islam kepada Rasulullah. Nabi Muhammad merupakan pembawa risalah terakhir yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Melalui peringatan Maulid, umat Muslim diingatkan kembali akan besarnya cinta dan kasih sayang Nabi kepada umatnya, serta perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam.
Kecintaan kepada Nabi tidak hanya diwujudkan melalui perayaan, tetapi juga melalui pengamalan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat Islam, kecintaan kepada Nabi seharusnya diwujudkan dalam bentuk ketaatan terhadap ajaran Islam dan pengamalan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW.
3. Mengingat Perjuangan Nabi Muhammad
Dahulu, Rasulullah melakukan syiar Islam melalui dua fase yang berbeda. Fase pertama, melakukan syiar secara sembunyi-sembunyi yang berlangsung selama 3 tahun pertama di masa kenabian. Nabi Muhammad melakukan dakwah kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu, seperti keluarga, dan para sahabat.
Setelah itu, turunlah wahyu surat Al-Mudatsir ayat 1-7 untuk melakukan syiar Islam secara terang-terangan. Ketika melakukan syiar secara terbuka, desakan dari kaum Quraisy semakin kencang. Saat peristiwa Isra Miraj, kaum Quraisy tidak segan untuk menuduh bahwa apa yang dilakukan Nabi Muhammad adalah sebuah kebohongan.
Namun Nabi Muhammad tidak menyerah begitu saja, dengan dukungan dari para sahabat dan kerabat terdekat, Rasulullah menjadi tangguh dan strategis dalam melakukan perjuangannya. Maka perayaan Maulid Nabi ini menjadi momentum untuk mengingat perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah, bahwa Islam membawa kebaikan dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits.
4. Sebagai Bentuk Syiar Islam
Makna paling penting dari Maulid Nabi yaitu sebagai salah satu bentuk dakwah dan menguatkan aqidah umat Islam. Selain itu, syiar Islam juga memiliki nilai sosial yang datang dari berbagai pesan baik, bersholawat bersama, atau memuliakan tamu yang datang ke perkumpulan dengan hidangan yang disajikan.
Syiar Islam juga tidak hanya fokus mendengarkan dakwah semata, melainkan dapat dilakukan dengan cara yang menarik, seperti umat Islam makan bersama setelah kajian. Kebersamaan itulah yang menjadi hikmat saat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
5. Memahami Silsilah Keluarga Nabi Muhammad
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum untuk memahami kembali silsilah keluarga beliau. Ibunda Rasulullah bernama Aminah, kemudian ayahnya bernama Abdullah yang meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan. Kemudian, pamannya bernama Abu Thalib yang berbeda keyakinan dengan Rasulullah. Kendati begitu, Abu Thalib selalu mendukung dakwah yang dilakukan Rasulullah, karena ia yakin Islam membawa kebaikan.
Istri tercinta Rasulullah bernama Khadijah Radhiyallahu 'anha, sebelum berumah tangga Rasulullah bertemu beliau sebagai rekan bisnis. Anaknya bernama Fatimah yang menikah dengan sahabat Nabi Muhammad bernama Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan mereka, lahirlah cucu Rasulullah bernama Hasan dan Husein.
6. Menguatkan Persatuan Umat Islam
Peringatan Maulid Nabi sering kali diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang, seperti pengajian, tablig akbar, dan sholawat bersama. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan di antara sesama Muslim.
Dalam konteks yang lebih luas, Maulid Nabi juga memiliki makna memperkuat persatuan umat Islam di tengah-tengah berbagai perbedaan. Dengan berkumpul dan bersama-sama merayakan kelahiran Nabi, umat Islam diingatkan akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di antara mereka, serta menghindari perpecahan yang dapat merusak ukhuwah.
Mengenang Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad Maulid Nabi juga merupakan kesempatan untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran Islam. Nabi Muhammad lahir pada masa jahiliyah, di mana masyarakat Arab pada saat itu banyak melakukan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti penyembahan berhala, perbudakan, dan ketidakadilan sosial.
Melalui dakwahnya, Nabi Muhammad berhasil membawa perubahan besar dalam masyarakat, memperkenalkan ajaran tauhid, menegakkan keadilan, serta memperjuangkan hak-hak kaum lemah. Perjuangan beliau ini menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Berapa kegiatan ini dapat kita kutip dalam pelaksanaan di SMKN 11 Samarinda yang di Hadiri Ustazd memberikan Tausiah "Ahmad Murzani Wahed" terlampir sebagai berikut :