Loading...
Kota Samarinda
05416213009

Berita

MEMPERINGATI HARI SUMPAH DALAM KEIKUTSERTAAN SMKN 11 SAMARINDA MENGIKUTI KEGIATAN UPACARA DI HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 2025

04 Nov 2025

Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025, Ini Teks Lengkap dan Sejarahnya!




Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

"Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025, Ini Teks Lengkap dan Sejarahnya!" selengkapnya 

Melansir laman resmi Museum Sumpah Pemuda, semangat Sumpah Pemuda tidak lahir dalam semalam. Ia merupakan puncak dari gelombang kesadaran kebangsaan yang telah tumbuh sejak awal abad ke-20. Berikut kronologi lahirnya Sumpah Pemuda.

1. Akar Pergerakan: Dari Kedaerahan Menuju Nasionalisme

Kesadaran untuk bersatu dalam skala nasional mulai menguat dengan hadirnya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Organisasi ini menjadi motor penggerak karena anggotanya berasal dari berbagai wilayah di Hindia Belanda dan memiliki visi nasionalis yang kuat.
Sebagai langkah awal, diselenggarakan Kongres Pemuda I pada 30 April hingga 2 Mei 1926. Meskipun belum menghasilkan ikrar final, kongres ini berhasil membuka dialog dan merintis jalan menuju persatuan yang lebih solid.

2. Puncak Perjuangan: Kronologi Kongres Pemuda II

Atas prakarsa PPPI, Kongres Pemuda II digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini berlangsung di tiga lokasi berbeda dan menjadi saksi lahirnya ikrar pemersatu.

Rapat Pertama (27 Oktober 1928)
Bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, ketua kongres Soegondo Djojopoespito membuka acara dengan harapan agar kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan. Mohammad Yamin kemudian menyampaikan pidatonya tentang lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua (28 Oktober 1928)
Diadakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, rapat ini fokus pada pentingnya pendidikan kebangsaan bagi anak-anak Indonesia. Para pembicara menekankan perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Rapat Ketiga (28 Oktober 1928)
Sesi penutup ini berlangsung di Gedung Indonesische Clubgebouw (kini Museum Sumpah Pemuda). Di sinilah semangat nasionalisme mencapai puncaknya. Menjelang akhir kongres, Wage Rudolf Supratman untuk pertama kalinya memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" dengan alunan biolanya. Kongres ditutup dengan pembacaan rumusan ikrar yang monumental oleh Soegondo Djojopoespito, yang kini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.


si Teks Sumpah Pemuda (Modern dan Asli)
Teks Sumpah Pemuda yang kita kenal sekarang merupakan hasil penyesuaian dari ejaan lama. Berikut adalah kedua versinya.

Versi Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Teks Asli dengan Ejaan Van Ophuijsen

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Makna Mendalam Tiga Ikrar Sumpah Pemuda
Sebelum adanya Sumpah Pemuda, perjuangan bersifat kedaerahan. Ikrar ini berhasil menyatukan seluruh elemen bangsa di bawah satu identitas.

Satu Tumpah Darah
Ikrar ini menegaskan bahwa setiap individu, dari Sabang sampai Merauke, adalah bagian dari satu tanah air yang sama, yaitu Indonesia. Ini adalah penegasan atas kesatuan wilayah.
Satu Bangsa
Makna ini melampaui perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Meskipun beragam, kita semua adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yaitu bangsa Indonesia.
Satu Bahasa
Bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan. Ia menjadi jembatan komunikasi yang efektif untuk menyatukan ratusan suku bangsa dengan bahasa daerahnya masing-masing.
Cara Menerapkan Nilai Sumpah Pemuda
Semangat Sumpah Pemuda tidak boleh berhenti di buku sejarah. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan semangat Hari Sumpah Pemuda di kehidupan sehari-hari:

Menjaga Persatuan di Dunia Digital
Aktif membagikan konten positif yang merawat kebangsaan dan berani melawan hoaks serta ujaran kebencian yang memecah belah.
Mengutamakan Bahasa Indonesia
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud kebanggaan dan untuk memperkuat identitas nasional.
Berkolaborasi Lintas Batas
Terlibat dalam kegiatan sosial, pendidikan, atau proyek yang melibatkan orang dari berbagai suku, daerah, dan latar belakang.
Bangga Produk Lokal
Menggunakan dan mempromosikan produk serta budaya lokal sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kemandirian ekonomi bangsa.
Memahami Sejarah
Menginternalisasi nilai-nilai persatuan melalui pembelajaran sejarah yang kontekstual, agar semangat para pemuda 1928 terus hidup dalam diri.
Sumpah Pemuda adalah bukti bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang bisa disatukan oleh cita-cita bersama. Selamat menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-97!



Leave a Reply